Liburan ke Jogja bersama Budget 500 Ribu? Bisa Banget!

Liburan ke Jogja bersama Budget 500 Ribu? Bisa Banget!

Sebelum Corona mewabah di Indonesia, salah seorang rekan aku bertanya apakah memadai liburan ke Jogja bersama budget 2 jutaan. Sontak mata aku membelalak, bersama sigap menimpali, “Ya Allah, 2 juta? Noh, tempo hari gua ke Jogja di kira bawa uang berapa kali. Gua megang 500 rebuan doang, Brou.”

Ada beribu alasan orang pilih Jogja sebagai obyek untuk menggunakan era liburan, termasuk saya. Selain sebenarnya ada teman, Jogja termasuk menawarkan harga yang memadai murah dibanding Bandung (domisili saya) untuk begitu banyak ragam hal pemenuh kebutuhan.

Memiliki anggaran minim untuk liburan bukanlah kemauan saya, melainkan itu takdir Tuhan. Berbulan-bulan menabung, namun kalau terkumpul cuma uang seuprit. Ya apa boleh buat, pokoknya adalah aku kudu selamanya liburan.

Meskipun ditemani bersama kemelaratan anggaran, selamanya saja ada jalan untuk memutar pikiran. Berangkat dari perhitungkan kendaraan apa yang nanti dapat dipakai, di mana dapat bermalam, serta berapa nominal yang kalau dapat muncul untuk urusan perut, aku akhirnya pilih Jogja sebagai tujuan.

Senasb bersama saya? Liburan ke Jogja? Simak 12 Rekomendasi Destinasi Wisata di Jogja

Nah, mari aku kasih paham cara bagaimana liburan dari Bandung-Jogja bersama bermodalkan 500 rebuan saja.

Naik kereta Kahuripan

Untuk menempuh jarak 300km+ dari Bandung ke Jogja, aku pilih untuk memanfaatkan kereta. Selain mampu dipastikan nggak dapat kejebak macet, kereta termasuk terbilang memadai cepat. Masalahnya, kudu naik kereta apakah kita?

Ya, Kahuripan, dong.

Kereta Kahuripan ini murah sekali, teman-teman. Di saat tiket kereta ekonomi obyek Bandung-Semarang itu ada di kisaran 100 ribu keatas, bersama Kahuripan, Bandung-Jogja cuma kudu uang 80 rebu saja. Dan terakhir aku cek ulang (saat menulis), harganya benar masih di 80 ribu. Ini termasuk menjadi salah satu alasan utama aku milih ke Jogja sih, ngehehe.

Kereta Kahuripan ini ada di kelas ekonomi. Di Bandung, Kahuripan cuma melipir di stasiun Kiaracondong, dan untuk obyek Jogja dapat berhenti di stasiun Lempuyangan. Jarak tempuhnya sendiri terbilang memadai cepat. Dengan Kahuripan, Bandung-Jogja cuma 8 jam. Lebih enak ulang jika ambil jam malam. Bangun-bangun sudah sampai Lempuyangan Alasan Mengapa Jogja Selalu Dirindukan untuk Liburan .

Kelebihannya Kahuripan itu ya sebenarnya cuma di harga tiket yang murah dan jarak tempuh yang cepat. Untuk fasilitasnya sendiri, sejauh aku mencoba, kayaknya aku banyak ngeluhnya, deh. Terutama jika sudah mengkaji bentuk kursinya.

Kursi kereta kahuripan itu ndegeg dengan kata lain tegak banget. Posisi ini yang buat perjalanan menjadi kurang nyaman. Tapi untungnya, aku ambil perjalanan malam, menjadi nggak begitu kerasa ndegegnya karena sudah kadung ngantuk.

Tapi ya, maklumi saja. Lagian, apa sih yang patut dikeluhkan dari kereta super murah sealam raya begini? Ongkos pulang-pergi menjadi cuma 160 rebuan, masih aja dikomen, nih? Adanya Kahuripan ini justru amat membantu aku yang punya budget empot-empotan namun jiwa lapar liburan.

Pilih web site wisata atau tongkrongan

Jadi begini, bersama budget yang nggak seberapa, anda kudu memperkirakan anggaran mana yang dapat anda prioritaskan: web site wisata atau tongkrongan paket wisata jogja .

Mengapa demikian? Jelas ini dilaksanakan sehingga mampu selamanya merasakan ke-2 pilihan tersebut. Jadi, jika anda piih untuk ngebolang ke banayak ke web site wisata, budget untuk nongkrong mampu lebih diminimalisir. Tapi, jika anda prefer ke nongki-nongki ngopi ala anak muda era kini, ya anda mampu kurangi budget untuk ke web site wisatanya.

Situs ramah kantong mahasiswa yang pernah aku kunjungi di DIY itu ada Candi Ijo, Tebing Breksi, Taman Sari, Warungboto, Bunker Kaliadem, dan Pantai Nampu. Hampir seutuhnya gratis, namun bayar karcis parkir beda lagi, ya.

Hal ini mampu termasuk dirundingkan ke rekan berliburmu. Dengan catatan tanpa mereka paham jika uang di dompetmu itu cuma ada berapa lembar doang. Sampai-sampai rasanya anda kudu ngamen pernah baru mampu main tanpa mikir puanjang.

Bermalam di kosan

Jika ceritamu mirip seperti aku yang punya rekan (dan temannya mau direpoti) di Jogja, anda mampu coba untuk tanyakan kepadanya apakah selama sebagian hari ke depan anda  mampu numpang di sana atau tidak. Biasanya sih, teman, apalagi sesama mahasiswa, dapat saling paham ye khan~

Untuk anda yang tidak punya referensi di atas seperti saya, anda mampu coba cari kosan yang mampu disewa per hari. Karena saat itu, ada sebagian adik kelas aku termasuk yang menyewa kamar kos harian itu. Ya maklum ae, namanya termasuk mahasiswa. Kalau mampu murah kenapa kudu mahal ye khan~

Pilih warung makan yang murah

Kalau untuk sekadar urusan mengenyangkan perut, nggak kudu lah ya cari yang aesthetic segala. Laper mah laper aja. Nah, aku pribadi, lebih sering ke warung makan yang murah. Yang sekali makan itu kisaran 10 ribu atau mampu kurang. Ada nih, warung soto yang murah bat. Namanya Soto Bathok. Ini deket mirip Candi Sambisari. Harganya lima ribu doang era (?). Kalau soto campur nasi saat itu termasuk cuma tujuh ribu. Duh, biyung…di Bandung mah uang segitu dapet cilok, kalo nggak cuangki. Abis makan laper lagi

Kalau yang kurang dari 10 ribu, ya nasi kucing. Waktu itu sebungkus harganya cuma dua ribu doang. Mayan banget lah ya, buat ganjel perut, daripada beli Oky Jelly Drink.

Taruh oleh-oleh terhadap list di nomor ke sekian

Kalau anda belum berkeluarga, mestinya sih berkenaan oleh-oleh ini bukan menjadi barang wajib, apalagi yang kudu dibeli di dalam kuantitas banyak. Untuk masalah seperti saya, yang setelah liburan pulangnya ke kosan, paling-paling yang aku ingat ya cuma buat teman-teman kira-kira saya, yang jumlahnya termasuk tidak seberapa. Makanya, saat sedang mendata berapa kuantitas pengeluran kelak, oleh-oleh mirip sekali tidak aku masukan di dalam list. Prinsipnya sih gini: “Kalo ada nyisa ya, syukur kebeli. Kalau kaga nyisa ya sudah, mau begimana lagi?”

Tapi alhamdulillahnya dari uang 500 rebuan itu, aku masih mampu buat beli brem mirip bakpia tiap-tiap dua. Kurang mantap gimana lagi.

Liburan bagi aku sih bukan melulu soal kenyamanan, namun lebih ke bagaimana mampu menikmati keadaan.

Memiliki budget yang pas-pasan untuk liburan sebenarnya termasuk ada banyak untungnya. Kamu menjadi mampu mendadak cerdas dan bijak soal pengeluaran uang, lebih mampu terima keadaan, dan yang terpenting menjadi mampu menikmati setiap momennya. Karena untuk mencapai ke kota liburan, anda sudah melalui proses panjang penabungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panduan Lengkap: Persiapan Sebelum Naik Kereta Api di Indonesia

Panduan Menjaga JERSEY Serta Peralatan MOTOR TRAIL!